Posted By Khoirun Nisa Achmad on Aug 26, 2022 | 0 comments
Lemak merupakan hal yang seringkali kita dengar, tapi kebanyakan orang menganggap kalau lemak itu tidak baik untuk tubuh dan harus dihindari. karena biasanya lemak yang berlebih mampu memicu penyakit seperti: obesitas, diabetes, peningkatan kolesterol darah dan penyakit jantung. Sebelumnya kamu harus tahu terlebih dahulu mengenai lemak. Lemak merupakan salah satu zat gizi makro yang esensial untuk tubuh, bersama dengan karbohidrat dan protein. Sebagai zat gizi, lemak memiliki peran penting untuk tubuh, seperti memberikan energi, melindungi organ, hingga menghasilkan hormon untuk fungsi kerja tubuh. Namun, memang tak semua lemak baik untuk kamu. Lemak juga berfungsi membantu tubuh menyerap vitamin A, vitamin D, dan vitamin E. Vitamin ini larut dalam lemak yang berarti vitamin hanya dapat diserap dengan bantuan lemak. Nantinya, lemak yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh kamu dapat diubah menjadi energi. Bila setelahnya masih ada lemak yang tidak terpakai, lemak akan diubah menjadi lemak tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsilah lemak dalam jumlah yang tidak berlebihan agar tidak menumpuk.
Tahukah kamu kalau ada 2 macam lemak di dalam tubuh ada yang baik untuk tubuh namun ada yang jahat. Jadi, intinya tidak semua lemak di dalam tubuh menjadi musuh untuk tubuh kamu. Ternyata ada perbedaan keduanya,Β kalau lemak baik memberikan energi bagi tubuh kita, sedangkan lemak jahat membuat tubuh kita memproduksi kolesterol jahat, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Untuk lebih jelasnya mengenai lemak baik dan jahat kamu bisa cek pembahasan berikut ini!
Lemak baik atau biasa disebut juga lemak tak jenuh yang terdiri dari 2 bentuk yaitu tunggal dan ganda termasuk omega-3 dan omega-6, lemak ini juga dikenal sebagai asam lemak esensial. Cara kerja lemak tak jenuh dalam tubuh adalah dengan membantu menjaga arteri tetap bersih. Lemak ini membantu menghasilkan kolesterol baik (HDL) dan bergerak di sekitar tubuh sekaligus mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Lemak baik bisa berasal dari kemiri, hazelnut, wijen, kacang almond biji labu, minyak zaitun, sampai minyak kanola. Selain itu, makanan lainnya yang mengandung lemak baik yaitu: ikan laut, biji rami, kedelai minyak jagung, minyak kedelai, dan biji bunga matahari banyak mengandung lemak tak jenuh ganda. Asam lemak tak jenuh ganda dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan berpotensi mengatasi peradangan. Jadi, HDL atau lemak baik membawa dampak baik bagi tubuh, ia akan mengambil kelebihan kolestrol dan menyalurkannya ke hati untuk dibuang. Adanya HDL membantu mengurangi penumpukan lemak di tubuh (akibat LDL tinggi) sehingga menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Lemak jahat (lemak jenuh) merupakan lemak yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil. Ahli gizi menyarankan agar konsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen kalori harian Anda. Beberapa makanan sumber lemak jenuh antara lain daging sapi, ayam, produk susu, makanan olahan, minyak sawit, dll. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Selain itu, risiko penyakit jantung dan stroke juga meningkat. Jika kita mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, hati akan menghasilkan LDL atau lemak jahat, sementara jika kita mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung lemak tidak jenuh, hati akan menghasilkan HDL atau lemak baik. Selain itu, konsumsi lemak trans secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Beberapa asupan yang mengandung lemak trans antara lain gorengan, makanan yang dipanggang (adonan roti, kue, biskuit, dll), margarin, makanan cepat saji, dan makanan kemasan. Ahli gizi menyarankan agar konsumsi lemak trans tidak boleh melebihi 5-6 persen total asupan kalori seseorang. Jika kamu makan 2.000 kalori sehari, batasi lemak jenuh hingga 120 kalori atau 13 gram lemak jenuh, kalau kamu ingin menurunkan risiko penyakit jantung. Sebaiknya kamu mengurangi asupan lemak dan mengganti asupan lemak jenuh menjadi asupan lemak tidak jenuh. Ini bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Nah, sudah tahu kan siapa saja lemak baik dan siapa saja lemak jahat? Manfaat lemak sebagai salah satu zat gizi nyatanya juga turut andil buat kamu konsumsi sehari-hari untuk kesehatan tubuh. Kendati demikian, kamu harus pintar-pintar memilih jenis lemak yang dikonsumsi ya. Kandungan lemak baik dalam makanan tetap harus jadi prioritas agar manfaatnya benar-benar terasa di tubuhmu. batasi mengkonsumsi makanan yang mengandung makanan yang mengandung lemak jahat karena mampu meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung pembuluh darah, lemak juga menyebabkan resistensi terhadap insulin, yaitu hormon yang membantu menyimpan gula yang berlebih dalam darah. Jika resisten, insulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak dapat bekerja optimal. Gula darah akan meningkat, menyebabkan peningkatan risiko diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2).