Ketahui Mitos dan Fakta Mengenai Madu
Siapa yang tidak tau apa saja manfaat madu, pastinya hampir semua orang mengetahuinya. Madu memiliki banyak manfaat gak hanya baik untuk kesehatan saja tapi bisa untuk kecantikan juga. Lebih dari ribuan tahun, madu sudah menjadi pemanis alami hingga asupan nutrisi untuk banyak orang. Madu juga dijadikan sebagai obat hingga ramuan herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Karena itulah, banyak orang yang suka mengonsumsi madu, sayangnya tidak semua madu yang beredar dipasaran mengandung madu murni, terkadang ada juga madu yang sudah di campur dengan pemanis buatan loh!
Karena itulah, banyak nih persepsi-persepsi orang mengenai madu yang terkadang bikin keliru karena hanya mitos saja yang malahan bisa menyesatkan. Mau tau apa saja mitos maupun fakta yang sebenarnya mengenai madu? simak pembahasan berikut ini!
1. Madu Asli Tidak akan Berubah Warna
Siapa nih yang setuju kalau madu asli tidak akan berubah warna? jika kamu masih menganggap begitu berarti anggapan kamu selama ini salah ya. Hal ini dikarenakan madu bisa mengalami perubahan warna dan itu merupakan hal yang biasa, karena jika adanya reaksi Maillard atau reaksi pencoklatan non enzimatis yang justru bisa meningkatkan kadar antioksidan dalam madu. Selain itu, warna pada madu dipengaruhi oleh viskositas dan kadar airnya. Warna madu tidak berpengaruh pada keaslian madu, tetapi terhadap mutu madu tersebut. Warna dan rasa madu dipengaruhi oleh umur simpan dan sumber nektar. Bahkan Ahli gizi sekaligus Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Approved Educator, Irtya Qiyamulail juga berkata bahwa warna madu tidak berpengaruh pada keaslian madu. Jadi, untuk kamu yang juga percaya kalau madu berkualitas warnanya harus kuning keemasan keliru. Karena warna gelap dari madu atau warna lain sendiri, biasanya karena madu disimpan di temperatur yang lebih hangat sehingga membuat warna madu menjadi lebih gelap.
2. Madu Tidak Bisa Basi
Ada yang beranggapan gak sih, kalau madu itu tidak bisa basi? kalau ada ternyata anggapan itu salah, karena sama dengan makanan yang jika tutup atau kemasan madu sudah dibuka atau disimpan di tempat yang terlalu panas atau lembab bisa membuat madu akan lebih cepat basi. Supaya madu dapat bertahan hingga puluhan tahun, jika disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan di suhu ruangan yang baik.
3. Madu Asli Tidak disukai Semut
Madu yang disemuti berarti merupakan madu palsu hal ini adalah mitos. Faktanya, kesukaan semut akan madu sangat bergantung dengan berbagai hal seperti umur madu, kandungan karbohidrat, hingga jenis semut yang ada di area sekitar madu. Umumnya semut menyukai madu, bahkan sejak masih berbentuk nektar yang baru keluar dari ujung tanaman. Saking menyukainya, lebah dan semut sering berebut untuk mengambil nektar. Meskipun begitu, ada beberapa kondisi madu yang tidak disukai oleh semut, salah satunya madu yang belum cukup umur. Nah, madu yang belum cukup umur ini akan mengakibatkan terjadinya fermentasi yang mana akan menghasilkan karbon dioksida yang tidak disukai semut. Madu yang disemuti bisa juga bahwa madu itu asli, namun lebahnya memakan nectar buah yang mengandung gula. Tetapi, semut pada madu normalnya tidak sebanyak gula.
4. Madu Asli Bisa Meletup
Kalau anggapan madu asli bisa meletup kamu pernah mendengarnya tidak sih? ternyata meletup atau tidaknya madu didalam botol pada saat dibuka tidak bisa menjadi jaminan keaslian madu tersebut. Pada dasarnya madu
berasal dari cairan tanaman yang dikumpulkan oleh lebah. Secara alamiah, madu mengandung sel ragi (khamir). Sel ragi ini akan lebih mudah mengalami proses fermentasi pada madu dengan kadar air yang tinggi. Hasil efek samping dari fermentasi ini adalah CO2 (karbon dioksida) yang berbentuk gas. Lalu, secara alami gas ini akan menguap di udara. Namun, gas akan terakumulasi dan menghasilkan letupan saat berada di botol yang tertutup sangat rapat. Dengan begitu, keaslian madu tidak bisa diukur dari meletup atau tidaknya. Untuk menghindari madu palsu, sebaiknya kita memilih madu dari produsen terpercaya dan berani memberikan garansi.
5. Madu yang Mengkristal Bukan Madu Murni
Kristalisasi madu sering salah diartikan masyarakat sebagai pemalsuan madu. Padahal, kristalisasi atau penggumpalan madu merupakan hal lumrah yang terjadi secara alami dan spontan pada madu. Kristalisasi yang terjadi pada madu bergantung juga pada rasio fruktosa dan glukosa. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan madu mudah untuk mengkristal dikarenakan glukosa memiliki tingkat kelarutan yang lebih rendah dibandingkan fruktosa. Selain itu, ada anggapan juga kalau madu asli tidak beku apabila dimasukkan kulkas. Faktanya, hal ini bisa saja dipengaruhi oleh kadar air dalam madu. Apabila kadar air dalam madu banyak, madu bisa membeku. Namun, apabila madu tersebut sangat kental, bisa mengkristal tanpa masuk kulkas.