Posted By Khoirun Nisa Achmad on Mar 31, 2021 | 0 comments
Penggunaan Hand Sanitazer selama masa pandemi ini, sudah menjadi kebiasan rutin yang tidak bisa dihindari. Penggunaan hand sanitazer memang sangat praktis dan bisa digunakan dimana saja dan kapan saja. Tahukah kamu? Hand sanitizer yang mengandung alkohol di bawah 70 persen biasanya tidak efektif untuk membasmi kuman dan bakteri di tangan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan agar kita menggunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan. Penggunaan hand sanitizer bisa dilakukan jika memang air dan sabun tidak tersedia. Jadi, penggunaan hand sanitizer bukan solusi jangka panjang untuk membersihkan tangan. Kita juga tidak bisa menggunakan hand sanitizer saat tangan terlalu kotor atau berminyak karena bakteri masih bisa menempel di celah-celah tangan kita.
Biasanya terdapat dua jenis hand sanitizer, yakni yang berbasis alkohol dan non-alkohol. Dalam hand sanitizer non-alkohol, Benzalkonium klorida adalah senyawa aktif yang tidak mudah terbakar dan tidak beracun. Penggunaannya di tangan juga sangat efektif dalam memberikan perlindungan terhadap kuman. Selain itu, hand sanitizer non-alkohol juga memiliki risiko lebih rendah ketika tanpa sengaja tertelan atau terkena api. Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa hand sanitizer ini kurang efektif dalam mencegah penularan kuman. Sementara saat ini, hand sanitizer berbasis alkohol banyak digunakan oleh orang-orang dan petugas kesehatan. Hand sanitizer jenis ini mengandung bahan-bahan beralkohol seperti isopropanol, n-propanol, etanol atau kombinasi dari bahan-bahan ini. Biasanya, hand sanitizer yang banyak beredar di pasaran dibuat dari 60-85 persen etanol, karena aktivitas antimikrobanya yang kuat.
Meski manfaat yang diberikan hand sanitizer cukup besar, sayangnya, pemakaiannya yang berlebihan bisa berbahaya. Selain dari alkohol, hand sanitizer juga mengandung bahan aktif lain yang disebut triclosan atau TCS. Triclosan merupakan agen antibakteri dan antijamur yang digunakan dalam banyak produk perawatan tubuh seperti sabun, pasta gigi, deodoran dan krim kulit. Meskipun senyawa ini efektif melawan kuman dan mikroba, penggunaan yang berlebihan setiap hari bisa berbahaya.Adapun beberapa bahaya menggunakan hand sanitazer secara berlebih, antara lain:
Kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dari efek serangan antibiotik. Hal ini dapat terjadi apabila bakteri mengubah dirinya, sehingga efektivitas obat, bahan kimia, atau bahan lain yang dirancang untuk membunuh bakteri pun berkurang. Tapi kandungan triclosan dalam gel pembersih tangan yang berfungsi sebagai antibakteri ini dipercaya oleh para pakar medis berperan besar membuat bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Triclosan yang terdapat pada hand sanitizer dapat menurunkan sistem imun pada tubuh. Saat imun berkurang, maka seseorang lebih mudah terserang penyakit, seperti alergi dan bersin-bersin. Kondisi ini akan sangat berbahaya bila terjadi pada anak-anak karena sistem imun tubuhnya belum sekuat orang dewasa. Maka dari itu, kurangi penggunaan hand sanitizer kalau memang tidak terlalu diperlukan.
3. Menyebabkan Masalah Pada Kulit
Hand sanitizer sangat tidak dianjurkan bagi kamu yang memiliki masalah kulit sensitif. Kandungan alkohol yang terkandung dalam hand sanitizer dapat menimbulkan rasa gatal, panas dan kering. Hindari pula pemakaian hand sanitizer di area tubuh selain tangan seperti mata, telinga, mulut, hidung, dan daerah genital. Selain itu, jangan gunakan hand sanitizer untuk bayi atau anak balita karena kulit pada usia tersebut lebih rentan terkena iritasi.
Selain itu, Hand sanitizer mengandung alkohol tinggi yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Itulah alasan kenapa tanganmu terasa kering dan kasar setelah menggunakan hand sanitizer, terutama dalam jumlah berlebihan. Bahkan bagi pemilik kulit sensitif dapat memicu eksim. Sebaiknya aplikasikan pelembap atau krim tangan setelah menggunakan hand sanitizer. Bawalah ke mana kamu pergi, sehingga kelembapan kulit tangan akan selalu terjaga.
4. Mengandung Bahan Kimia Berbahaya
Selain mengandung alkohol, hand sanitizer juga mengandung parfum yang berbahaya bagi indera pengecap manusia. Jika kedua kandungan ini masuk ke tubuh, maka dapat membahayakan tubuh. Mungkin akan memicu diare dan keracunan.
5. Menyebabkan Efek Hormonal
Hand sanitizer dapat berakibat negatif bagi kelenjar gondok (hormon tiroid) dan hormon estrogen. Menurut Drug Watch, bahan kimia triclosan yang banyak terkandung dalam hand sanitizer tidak berpengaruh baik bagi kesehatan hormon Anda.
Ternyata, penggunaan Hand Sanitazer secara berlebih harus dihindari ya guys…
Penggunaan hand sanitazer memiliki masalah di kemudian hari, mulai dari merusak kulit sampai menyebabkan kuman kebal.
Daripada kamu gunakan hand sanitazer mendingan, gunakan saja hand wash yang alami dan aman di kulitmu!!
Mau tau produk Hand Wash yang alami dan aman dan sudah ada izin BPOM nya?? Gunakan saja Hand Wash Citrus Scent dari Batrisyia Herbal. Karena mengandung bahan dari daun bidara menjadikan tangan tidak hanya bersih tapi juga melembutkan dan mengobati luka. Jadi, tetap aman dan terhindar dari kulit kering dong!!
Untuk pemesanan produk silahkan hubungi Nomor di bawah ini.
Contact Person: Nisa
WA: 0881-1400-819