Mitos dan Fakta Seputar Mandi
Banyak hal yang beredar di masyarakat yang sebenarnya cuma sekedar mitos tapi malahan dipercaya sebagai fakta. Salah satu mitos yang sering beredar di masyarakat seputar kebiasan mandi. Mandi adalah salah satu hal yang semua orang lakukan supaya kulit bersih dan terhindar dari berbagai kotoran maupun kuman penyebab penyakit. Ternyata manfaat mandi tidak hanya itu saja loh, karena dengan mandi dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh seperti mengurangi rasa sakit, meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan risiko stres dan depresi hingga meningkatkan kekebalan tubuh seseorang. Makanya mulai sekarang kamu harus rutin mandi ya, setau kamu idealnya mandi itu berapa kali sehari sih? pastinya banyak orang yang akan menjawab dua kali sehari. Sebenarnya kebutuhan mandi setiap orang sebenarnya tergantung dengan kondisi mereka masing-masing jadi gak bisa ditetapkan secara pasti berapa kali idealnya ya.
Selain hal tersebut, juga ada loh sebenarnya beberapa mitos yang justru di anggap fakta oleh banyak orang. Mitos yang sering beredar seputar mandi adalah jangan mandi malam hari karena bisa berakibat asam urat hingga masuk angin. Apakah hal ini termasuk mitos atau fakta ya? daripada kamu penasaran mendingan simak deh artikel ini yang akan membahas fakta dan mitos seputar mandi. Adapun beberapa mitos maupun faktanya diantaranya:
1. Mandi dengan Air Panas Lebih Baik daripada Air Dingin
Salah satu anggapan yang banyak beredar di masyarakat tentang mandi adalah mandi dengan air panas lebih baik daripada air dingin. Faktanya adalah baik mandi air hangat maupun air dingin sebenarnya memiliki manfaatnya masing-masing. Dilansir Medical News Today, mandi air hangat dapat mengurangi pegal,Β melancarkan peredaran darah, meningkatkan kualitas tidur serta mengurangi stres. Sedangkan jika kamu mandi dengan air dingin dapat menyegarkan pikiran, menenangkan kulit yang memerah dan gatal serta mengurangi nyeri otot setelah aktivitas berat. Tapi ada beberapa dampak mandi air hangat yang jika dilakukan secara rutin salah satunya mampu menyebabkan penguapan air di pori-pori kulit yang bisa membuat kulit kamu kering dan mudah mengalami iritasi maupun gatal. Sebaiknya sesuaikan suhu air dengan suhu ideal badan. Faktanya, dokter kulit merekomendasikan mandi dengan air yang suam-suam kuku atau sedikit hangat.
2. Mandi Saat Berkeringat Dapat Menimbulkan Panu
Hal yang selanjutnya beredar di masyarakat adalah mandi saat berkeringat dapat menimbulkan panu. Kira-kira hal ini fakta bukan ya? ternyata hal tersebut hanya sekedar mitos, justru jika kamu mandilah yang menghambat perkembangan jamur penyebab panu. Berdasarkan keterangan dari American Academy of Dermatology Association (AAD), keringat berlebih dapat memicu perkembangan jamur Malassezia menjadi tak terkendali sehingga menyebabkan panu. Walaupun jamur Malassezia sebenarnya merupakan mikroorganisme yang normal ditemui di kulit yang sehat. Namun, kondisi kulit yang terlalu lembap akibat keringat berlebih ini sangat disukai jamur penyebab panu. Untuk itu, kunci dari menghindar panu malahan tidak membiarkan tubuh kamu terlalu lama lembab dengan keringat. Jadi, bila kamu belum mandi, setidaknya keringkan tubuh kamu dan ganti pakaian kamu ya.
3. Mandi Malam Menyebabkan Rematik
Siapa nih yang beranggapan kalau mandi malam bisa menyebabkan rematik? Tahu gak sih, hal ini belum ada bukti ilmiah yang menemukan jika mandi malam dapat menyebabkan rematik. Berdasarkan keterangan dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Keminfo), pernyataan mandi malam dapat menyebabkan rematik adalah hoaks. Tahu gak sih, kalau rematik termasuk suatu penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh malah menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Perlu diketahui jika penyebab rematik ialah adanya kesalahan sistem imun yang menyerang sendi. So, mandi malam dapat menyebabkan rematik hanyalah mitos belaka. Orang yang menderita rematik disarankan menggunakan air hangat saat mandi malam. Hal ini dikarenakan mandi air hangat dapat mengurangi ketegangan otot dan membantu membuat tidur lebih nyenyak. So, untuk kamu yang punya penyakit rematik jangan mandi malam dengan air dingin, tapi gunakan air hangat. Selain rematik ada juga mitos yang mengatakan kalau mandi malam bisa sebabkan paru-paru basah atau pneumonia ternyata, hal ini tidak benar adanya. Paru-paru basah atau pneumonia terjadi karena peradangan yang menyerang bagian kantung udara pada paru-paru, sehingga kantung terisi dengan cairan maupun nanah yang berujung pada terjadinya kesulitan bernapas karena adanya kuman. Sebaliknya, mandi malam bagi pengidap pneumonia bisa membantu melancarkan jalan napas, sehingga tidur pun jadi lebih nyenyak.
4. Semakin Lama Durasi Mandi akan Semakin Bersih
Mungkin ada beberapa orang yang percaya durasi mandi yang lama akan mampu membersihkan tubuh secara menyelutuh sehingga seluruh kotoran, minyak, dan bakteri yang menempel di kulit bisa hilang. Namun, bukan berarti semakin lama durasi mandi akan semakin baik. Sebab, mandi terlalu lama akan mengikis minyak alami tubuh sehingga membuat kulit kering dan gatal.Bahkan, bagi pemilik kulit kering dan penderita eksim harus benar-benar memperhatikan durasi mandi mereka. Lalu, berapa durasi ideal untuk mandi? Dilansir Healthline, durasi mandi yang tepat adalah lima sampai sepuluh menit. Setelah mandi, kamu juga disarankan untuk mengoleskan pelembap atau lotion agar menjaga kelembapan kulit. So, mulai sekarang kamu jangan terlalu lama mandi sebaiknya cukup untuk membasahi dan membilas tubuhmu, jika kamu tidak mau mengalami masalah kulit kering maupun iritasi.
5. Mandi Malam Menyebabkan Penuaan Dini
Nah, kalau info yang satu ini pernah dengar gak sih? kalau mandi di malam menyebabkan penuaan dini. Siapa nih yang masih percaya hal ini, ternyata hal tersebut adalah keliru karena tidak ada hubungannya antara mandi malam dengan penuaan dini. Penuaan dini disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, paparan sinar matahari langsung dan juga genetik seperti dikutip dari laman Healthline.
Nah, kamu sekarang sudah mengetahui semua fakta di balik mitos-mitos tentang mandi, kan? Ada baiknya kamu harus selalu mengecek informasi yang beredar di kalangan masyarakat, ya. Ini tentu demi kebaikan kita semua. Karena tidak semua kabar yang beredar adalah fakta yang bisa dipercaya langsung.