Tahukah kamu, banyak ibu yang tidak menyusui anaknya karena alasan produksi ASI tidak banyak atau berhenti, padahal jumlah produksi ASI bergantung pada frekuensi menyusui serta hormon prolaktin. Hormon prolaktin berfungsi merangsang produksi ASI. Jadi, semakin sering ibu menyusui bayinya maka hormon prolaktin yang dilepaskan juga banyak sehingga meningkatkan produksi ASI. Jika produksi ASI tidak lancar pada awal masa menyusui jangan khawatir. Ibu dapat mengatasinya dengan meningkatkan frekuensi menyusui. Karena ternyata manfaat pemberian ASI tidak hanya bermanfaat untuk bayi saja, tapi ibu yang memberikan ASI eksklusif juga dapat menuai manfaatnya. Mau tau apa saja manfaat pemberian ASI untuk ibu, simak pembahasan berikut ini!

1. Naluri Keibuan Meningkat

Manfaat yang pertama yang bisa didapatkan ibu saat menyusui adalah akan memiliki naluri keibuan yang lebih kuat antara ibu dan bayi. Hal ini terjadi karena adanya kontak fisik antara ibu dan bayi sehingga menyusui juga dapat memberikan rasa tenang dan nyaman pada bayi sehingga ia bisa lebih tenang dan tidak rewel. Selain itu, menyusui membuat ibu lebih percaya diri dan selain itu kesehatan bayi akan terjaga dengan baik.

2. Berat Badan Cepat Turun

Setelah mengandung dan melahirkan tidak dapat dipungkiri kalau berat badan bunda semakin besar. Untuk menurunkan berat badan cara alami yang paling aman dilakukan adalah dengan menyusui karena saat menyusui bisa membakar lebih banyak kalori sehingga berat badan pun turun.  Manfaat ini bisa dirasakan manfaatnya setidaknya setelah tiga bulan memberikan ASI eksklusif pada bayi. Selain itu, aktivitas ibu setiap hari dari mengurus bayi, mulai dari bangun tidur sampai hendak tidur, adalah salah satu aktivitas yang membutuhkan energi yang cukup besar. Secara alami, jika badan banyak bergerak, energi yang dikeluarkan juga akan besar.

3. Mengurangi Resiko Terkena Kanker dan Penyakit Lainnya

Manfaat pemberian ASI berkutnya adalah bisa menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium. Sebab salah satu pemicu penyakit kanker payudara pada ibu menyusui ialah kurangnya pemberian Asi eksklusif untuk bayi mereka sendiri. Sebuah review dari studi di 30 negara menyatakan bahwa risiko kanker payudara dapat berkurang 4,3% setiap 12 bulan menyusui. Menurut WHO, diperkirakan bahwa pemberian ASI dapat mencegah 20.000 kematian ibu akibat kanker payudara setiap tahunnya.  Salah satu pemicu kanker payudara adalah kurangnya pemberian ASI eksklusif untuk bayi. Selain itu, ibu yang memberikan ASI eksklusif juga memiliki risiko lebih rendah terkena tekanan darah tinggi, radang sendi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes tipe dua.Tahukah kamu, ternyata saat hamil seorang ibu bisa juga mengalami kondisi diabetes temporer. Diabetes hanya terjadi selama masa kehamilan dan akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan atau dikenal dengan DM gestasional. Hormon oksitosin yang dilepas selama ibu menyusui dapat menghilangkan stres yang dapat memicu peningkatan kadar gula darah.

Saat melakukan persalinan apalagi jika baru pertama kali,ada beberapa ibu yang mengalami depresi atau yang sering kita dengan baby blues syndrome. Untuk menurunkan risiko tersebut, ibu bisa memberikan ASI pasca persalinan. Depresi pasca-persalinan adalah gangguan kesehatan mental yang berkembang setelah ibu melahirkan. Terkadang, ibu memiliki depresi pasca-persalinan dan membuatnya susah memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Jika ibu menyusui mendapati masalah kesehatan mental ini, segera konsultasikan ke dokter. Selain itu, dengan menyusui akan membuat ibu lebih rileks dan tenang karena adanya pelepasan hormon oksitosin dalam tubuh. Dengan demikian, stres yang kerap dialami setelah persalinan akan jauh berkurang dan bunda pun lebih menikmati masa menyusui si buah hati.

5. KB Alami

Siapa sangka, ternyata dengan pemberian ASI eksklusif bagi ibu lainnya yakni bisa digunakan sebagai KB alami. Ketika menyusui proses ovulasi dan menstruasi juga berhenti, dengan begitu ibu bisa mengatur jarak kehamilan yang aman dan sehat. Hal ini dikarenakan hormon yang memproduksi ASI dapat mengurangi hormon pembentukan ovulasi, sehingga dengan demikian menyusui dapat dikatakan sebagai kontrasepsi alami. Meski demikian, sebaiknya kontrasepsi tetap digunakan ya, untuk mengurangi risiko kehamilan. Ibu bisa mendiskusikan pilihan kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui dengan dokter kandungan atau bidan karena jarak yang begitu dekat juga bisa membuat ibu kerepotan juga nantinya.

Manfaat yang di dapatkan yang terakhir dengan adanya pemberian ASI adalah mampu mengembalikan rahim ibu yang baru melahirkan. Karena pada saat hamil dari rahim yang sebesar buah pir bisa membesar karena adanya pertumbuhan janin. Dengan menyusui, akan mempercepat rahim kembali ke ukuran semula karena saat memberikan ASI dapat membantu Ibu memproduksi lebih banyak oksitosin yang bisa mempercepat rahim kembali ke ukuran semula.